Beberin.com, Jakarta – Mulung Fest 2024, Festival Airdrop yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat Indonesia mengenai potensi pengembangan dan pemanfaatan teknologi blockchain, digelar pada tanggal 7-8 Desember 2024 di Hublife Jakarta, disambut antusias oleh para peserta, Sabtu (7/12).
Tidak hanya memamerkan kemajuan teknologi blokchain, Mulung Fest 2024 ini juga hadir untuk mengenalkan proyek-proyek inovatif Web3 yang sangat berkembang saat ini.
Jack Duran mewakil komunitas Didid hadir sebagai narasumber di acara Mulung Fest 2024 dalam sesi “IP in Crypto Industry”, bersama narasumber lain, Joshua Budiman, Win Satrya dan Pericoin.
“Hak kekayaan Intelektual sangat penting untuk didaftarkan ke instansi terkait, dan bisa dilakukan melalui online maupun offline, atau melalui agen tertentu.” ujar Jack saat di wawancarai oleh awak media.
Lalu dijelaskan juga di acara talkshow tersebut mengenai IP lokal maupun IP Internasional dan penjelasan mengenai jika ada dispute (sengketa) yang terjadi jika hal ini tidak persiapkan di awal.
Didid pertama kali diciptakan di bulan Mei 2024 oleh Zeus Damora Astono, anak ajaib berusia 13 tahun, yang merupakan anak dari YouTuber terkenal, Rianto Astono. Sampai sekarang token Didid bertahan sangat kuat di marketcap di 1,1 juta dan memiliki hampir 2000 holders.
Salah satu keunggulan Token Didid, diantaranya adalah komunitas Didid yang solid dan developer team yang sangat berkomitmen. Ditambah lagi, Didid memiliki 5 Revenue Bot yang menghasilkan pendapatan dalam bentuk solana, yang digunakan untuk Buy Back token Didid itu sendiri dan Revenue Sharing bagi pemegang token Didid.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Token Didid, bisa mengunjungi Instagram Didid di Dididuckonsol atau beberapa chanel Telegram Didid, baik untuk pemegang token global dari luar negeri maupun pemegang token dari Indonesia.
“Token Didid akan mendaftarkan kekayaan intelektual Didid di awal tahun 2025 secara resmi. Bersamaan dengan rencana mendirikan perusahaan legal Didid.” tutup Jack.
(Edison)
Leave a Reply