Beberin.com, Jakarta – Universitas Jakarta yang merupakan kampus swasta di DKI Jakarta yang berdiri sejak tahun 1964 melaksanakan Yudisium Sarjana, Strata 1 yang diikuti oleh sekitar 207 mahasiswa dari 3 Fakultas. Fakultas Hukum sebanyak 102 mahasiswa, Fakultas Ilmu Administrasi sebanyak 95 mahasiswa, Fakultas Teknik sebanyak 10 mahasiswa. Acara yang dilaksanakan pada hari Sabtu 18 November 2023 pada Pukul 08.00 wib sampai pukul 16.00 wib ini berlangsung cukup meriah dengan menghadirkan Prof.Dr.Hj Sylviana Murni, S.H., M.Si sebagai narasumber yang memberikan orasi ilmiah kepada para peserta Yudisium Universitas Jakarta tahun 2023.
Acara Yudisium Universitas Jakarta kali ini mengangkat tema “Menyongsong Indonesia Emas : Peluang dan Tantangan Sarjana Ke Depan” yang dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Jakarta Shafiria Sada Manaf, S.H., M.M. dan Wakil Rektor IV Universitas Jakarta, Dr. Andi Muh. Yuslim, S.STPi.M.P yang juga memberikan orasi ilmiah kepada para peserta Yudisium Universitas Jakarta. Turut hadir Wakil Rektor III Ridwan Pohan, SE., M.Ak , dan Direktur Pengembangan dan Kerjasama Universitas Jakarta juga hadir para Dekan Fakultas Hukum, Ahmad Farhan Choirullah, S.H.,M.A, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi, Drs. Abdul Malik, M.Si, Dekan Fakultas Tehnik, Muhrojin, ST.,M.T dan Para Dosen Universitas Jakarta.
“Acara Yudisium ini kalau bisa saya katakan, ini kalau orang menikah ini ijab kabulnya. Yang membedakan Wisuda dengan Yudisium disitu. Jadi kalau Wisuda itu perayaan pestanya, tapi sahnya itu disitu. Karena Yudisium itu menunjukan bahwa kalian sudah mencapai kelulusan dan kerja keras kalian selama 4 tahun itu disini hasilnya Lulus. Jadi kalian bisa berpuas hati, tapi sedikit jangan banyak-banyak” ujar Rektor Universitas Jakarta Shafiria Sada Manaf, S.H.,M.M dalam kata sambutannya.
Yudisium adalah hanya salah satu tahapan formal dari keseluruhan proses belajar yang telah saudara lewati untuk mendapatkan gelar kesarjanaan yang sudah saudara nanti-nantikan. Tapi ketahuilah sarjana akan menjadi ornament seperti casing handphone. Gelar tambahan sarjana atas pencapaian formal saudara akan tetapi janganlah saudara cepat berpuas diri, cepat berbangga diri dan merasa hebat karena sudah menjadi sarjana. Jadi setelah acara ini pun kalian harus terus belajar.
Lebih lanjut Rektor Universitas Jakarta ini mengatakan bahwa selain teknologi kita juga akan dihadapkan dengan Bonus Demografi yaitu karena usia produktif akan lebih besar jumlahnya dibanding usia tidak produktif dan diprediksi oleh Bappenas puncaknya akan terjadi pada tahun 2030. Pada tahun itu usia produktif sekitar 62 % dan inilah yang disebut dengan Indonesia Emas 2045.
“Kerana itu hari ini adalah momentum emas bagi saudara semua sebagai generasi emas, masa depan Indonesia harus terus belajar meningkatkan segala potensi diri kalian baik yang sudah dapatkan selama kuliah di Universitas Jakarta ataupun diluar. Sebab tanpa kesadaran, tantangan dan peluang kedepan saudara akan semakin tertinggal dan tergerus oleh zaman yang semakin kompetitif, komplek dan penuh persaingan yang begitu ketat. Jadi kalian mesti lebih “work so hard” (bekerja lebih keras) dan beradaptasi dengan teknologi.”tuturnya.
Dalam konteks menghadapi Indonesia Emas di tahun2045 Rektor Unija ini menegaskan bahwa Universitas Jakarta adalah bagian terpenting dan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia. Sebab sumber daya manusia adalah salah satu faktor utama penentu perwujudan Indonesia Emas itu sendiri.
“Saya ucapkan selamat atas kelulusan saudara dalam menjadi sarjana strata 1 Universitas Jakarta. Pesan saya adalah Jagalah nama baik Kampus serta jadilah contoh yang baik bagi adik-adik kelas kalian. Kesuksesan kalian merupakan kebanggan bagi kami.” Pungkas Shafiria Sada Manaf mengakhiri kata sambutannya.
Prof. Dr. Hj Sylviana Murni, SH.,M.Si dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan kepada para peserta Yudisium perempuan bahwa jadi perempuan tidak boleh sombong, karena sehebat apapun seorang perempuan mau Profesor, Doktor, Pejabat Eselon I, Pangkat, Guru Besar, imam itu tetap laki-laki.
“Indonesia Emas Insyaallah akan kita gapai kalau kita sadar bahwa ini adalah peluang emas bagi kalian yang muda-muda yang hari ini Yudisium, Saya setuju dengan Ketua Panitia kenapa harus dilaksanakan Yudisium, karena ini lebih penting dari Wisuda, yes. Tidak ada wisuda tanpa Yudisium. Jangan menganggap remeh dengan Yudisium. Saya bangga dengan Universitas Jakarta yang menghargai Yudisium, biasanya Yudisium itu dilaksankan dengan ‘very very simple’, bahkan diruang yang biasa saja” kata Sylviana Murni.
Dalam kesempatan tersebut Sylviana Murni menyampaikan bahwa jadi Dosen jangan lah sok,sok killer menurutnya Disiplin itu penting tapi kalau persoalan kecil saja, kok bisa lulusnya tahun depan. “Saya tidak membela mahasiswa saya hanya mengingatkan Dosen, Dosen harus menghargai , datang saja sudah satu point saya berikan.”
Menurut Sylviana Murni juga mengatakan bahwa “Kelulusan kalian ini merupakan hal yang membanggakan bukan hanya buat kalian tapi orang tua kalian yang ingin anaknya lebih baik dari pada dirinya. Jadi buktikan bahwa ilmu kalian itu bermanfaat, bukan cuma sekedar ada ijazah kemudian ditampilkan di Snap Video “Bahwa gue nih sudah Lulus” walaupun nyontek sana sani, ada juga yang pakai joki. Saya tahu karena saya mengajar dari tahun 81.”
Sylviana Murni juga mengingatkan bahwa Akhlak sangat penting dalam mewujudkan cita-cita kita dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor IV Universitas Jakarta, Dr. A.Muh. Yuslim Patawari, S.STPi., MP bahwa agenda Yudisium mahasiswa ini merupakan hal yang wajib dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan akademik mahasiswa untuk mencapai gelar sarjana. Harapan kami, acara Yudisium ini mampu mewujudkan sarjana dan alumni Universitas Jakarta yang tangguh dan kompetitif dalam menghadapi Indonesia Emas.
“Universitas Jakarta berkomitmen untuk terus memberikan mutu pendidikan yang lebih baik untuk kemajuan pendidikan dan mewujudkan Indonesia emas serta menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten. Kedepan Universitas Jakarta akan membentuk Lembaga sertifikasi Profesi (LSP) dibawah binaan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)” . Pungkas Wakil Rektor IV Universitas Jakarta.
(Edison)
Leave a Reply