TNI dan K3D Panen Bawang Tanam Cabai di Lahan Urban Farming

Beberin.com, Kota Depok — Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan, didampingi Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf. Iman Widhiarto, beserta Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, menghadiri kegiatan panen perdana bawang merah dan tanam perdana cabai berlangsung, Senin (12/8/2024), di lahan urban farming Pesona Square, Jalan Ir. H. Juanda Depok, Jawa Barat.

“Artinya, ini merupakan bagian dari upaya Kodam Jaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di bidang pertanian, di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Karena, program urban farming merupakan inisiatif Kodam Jaya untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok, guna menanam komoditas yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami berupaya untuk memanfaatkan lahan-lahan tidak terpakai, baik melalui pinjaman maupun sewa, agar bisa ditanami berbagai komoditas seperti cabai dan bawang, yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Mayjen TNI Mohamad Hasan.

Ditegaskannya, bahwa Depok lah yang dipilih sebagai salah satu lokasi utama program ini karena dianggap memiliki potensi unik. Hal itu, menjadi pentingnya kerjasama antara TNI dan masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang sebelumnya dikenal sebagai “red zone” atau area rawan kriminalitas.

“Jadi, dengan diubah menjadi lahan pertanian urban, diharapkan dapat mengurangi potensi kerawanan di wilayah tersebut,” tandas Mayjen Hasan.

Ditempat yang sama, Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf. Iman Widhiarto, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Pangdam Jaya di acara ini, yang sekaligus menjadi salah satu kunjungan terakhirnya sebelum berpindah tugas sebagai Pangkostrad.

“Jadi, pentingnya kolaborasi antara TNI dan masyarakat dalam mengembangkan lahan urban farming di wilayah Depok. Karena, kami TNI adalah pemersatu bangsa. Jangan sampai kontestasi politik nanti memecah belah, semuanya harus bersatu,” ujar Iman.

Diakuinya, bahwa inisiatif urban farming ini terinspirasi dari arahan Pangdam Jaya, yang mendorong untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur di kota sebagai lahan pertanian.

“Adapun, lahan urban farming di Pesona Square, yang terletak di antara mal dan jalan tol, kini berhasil diubah menjadi lahan pertanian produktif, meskipun menghadapi tantangan seperti ketersediaan air dan kondisi tanah yang kering,” ucap Iman.

Iman menambahkan, bahwa panen perdana ini menandai keberhasilan program urban farming di Depok, yang diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Kami termotivasi oleh ajaran Pangdam tentang pentingnya urban farming. Semoga program ini terus berkelanjutan dan dapat diimplementasikan di wilayah lain,” imbuhnya.

Sementara itu Imam Budi Hartono, selaku Wakil Wali Kota Depok, mengucapkan terima kasih kepada Kodim 0508/Depok dan Pangdam Jaya atas inisiatif ini.

“Karena, lahan tidur yang dimiliki Kota Depok, seperti area pipa gas, kini dapat dimanfaatkan dengan seizin pemiliknya untuk menanam tanaman yang bernilai ekonomis seperti bawang dan cabai,” ujar Imam.

Dijelaskannya, bahwa program ini dapat membantu mengatasi persoalan kriminal di wilayah tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai “red zone” atau area rawan kriminalitas. Bahkan, hasil produksi bawang merah dari lahan tersebut terbilang cukup signifikan.

“Artinya, panen bawang merah ini dilakukan setiap dua bulan sekali, dan hasil produksinya nantinya akan diserahkan kepada Kodim untuk didistribusikan kepada masyarakat atau dijual oleh para petani dengan harga pasaran,” jelas Imam.

Imam menegaskan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), serta dukungan teknologi dari SMK setempat, turut membantu pengembangan urban farming di Kota Depok. “Selain itu, lapangan pekerjaan yang dihasilkan dari program ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat sekitar, khususnya mereka yang ahli dalam bidang pertanian,” tegas orang nomor dua di Kota Depok itu.

Sama halnya dengan Pendiri Komunitas Kampung Kita Depok (K3D), Sungkowo Pujo Dinomo yang lebih di kenal dengan sapaan akrabnya Pak’de Bowo, membenarkan, bahwa sebelumnya, kawasan Jalan Juanda pernah viral di media sosial akibat dari beberapa aksi kriminalitas, seperti aksi begal, pembunuhan dan mutilasi.

“Lahan ini dulunya sangat gelap dan disalahgunakan untuk aktivitas kriminal, namun bisa diubah fungsinya menjadi area pertanian perkotaan. Untuk itu, K3D berusaha merangkul berbagai kominitas pencinta lingkungan dan pelaku usaha tanaman hias guna mempercantik kawasan Jalan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat.

Pak’de mengingatkan, bahwa program urban farming ini semoga terus digalakkan seluruh wilayah. “Sebab, program ini sangat bermanfaat, lahan-lahan yang tidak terpakai untuk ditanami komoditi yang bermanfaat, seperti cabai dan bawang untuk mencegah inflasi,” imbuhnya.

SAID