Strategi Tepat Untuk Mempertahankan Penyewa Yang Masa Kontrak Sewanya Segera Berakhir

Beberin.com, Jakarta – Beberapa pemilik gedung kantor secara proaktif telah menurunkan tarif sewa. Meskipun proses negosiasi kemungkinan akan mengikuti, pemilik properti kini mempertimbangkan selisih yang wajar antara tarif yang diminta dan tarif yang ditransaksikan.

Persaingan yang ketat tidak dapat dihindari, terutama dalam upaya mempertahankan penyewa yang masa sewanya segera berakhir. Di sisi lain, beberapa pemilik properti secara aktif meyakinkan calon penyewa untuk pindah ke gedung yang lebih berkualitas dengan menawarkan paket sewa yang lebih menarik. Dalam upaya menarik penyewa, beberapa pemilik gedung bahkan bersedia menanggung biaya awal, yang menjadi pertimbangan penting bagi penyewa yang berpikir untuk melakukan relokasi.

Ferry Salanto, Head of Research mengatakan bahwa “Dengan ruang kosong yang cukup besar, termasuk digedung-gedung yang baru beroperasi, peluang untuk bernegosiasi menjadi lebih kuat, memungkinkan mereka merumuskan strategi dan bernegosiasi untuk faktor-faktor yang menguntungkan dalam menyewa ruang kantor untuk beberapa tahun kedepan”.

Menyewakan ruangan yang sebagian telah terisi furnitur juga dapat menjadi pilihan menarik bagi calon penyewa yang bertujuan untuk meminimalisasi biaya di awal. Pengeluaran yang dikeluarkan pada tahap awal seringkali dapat menjadi hambatan, yang menyebabkan kantor pusat perusahaan penyewa dapat menunda persetujuan sewa.

Salah satu strategi yang dilakukan, para pemilik properti menawarkan solusi amortisasi dengan menyertakan perhitungan biaya awal ke dalam pembayaran sewa bulanan sepanjang periode sewa.

Oleh sebab itu, menurut Bagus Adikusumo, Head of Office Services, mengingat kondisi yang menantang di pasar kantor pada tahun 2024, kunci bagi pemilik properti adalah tetap fleksibel dan bersedia menyesuaikan diri dengan tuntutan penyewa selama masih dapat diterima. Di sisi lain, dikarenakan kondisi pasar saat ini masih didominasi oleh pasar penyewa, maka negosiasi yang dilakukan juga seharusnya tetap masuk akal dan merefleksikan kondisi pasar.

Hafiz mabrur