Beberin.com, Jakarta – Universitas Al Azhar Indonesia mengadakan Halalbihalal dengan mengambil tema “Semangat Idul Fitri Dalam Membangun Sinergi dan Harmoni” yang diadakan secara Hybrid, di Ruang Auditorium Arifin Panigoro Lantai 3, Universitas Al Azhar Indonesia, Kamis (12/5/2022).
Acara Halalbihala ini didakan dalam rangka menjalin silaturahmi antar para dosen dan staff karyawan Universitas Al Azhar Indonesia, setelah merayakan Lebaran atau Idul Fitri 1443 H. Halalalbihalal berlangsung secara hikmah dengan tauziah yang diberikan oleh Rektor UAI, Prof.Dr.Ir. Asep Saefuddin, M.Sc kepada para peserta yang hadir di Ruang Auditorium Arifin Panigoro Lantai 3, Universitas Al Azhar Indonesia.
Rektor UAI ini juga menjelaskan bahwa kebiasaan di Indonesia Halalbihalal adalah tradisi Indonesia yang tidak ada di negara Timur Tengah dan banyak diadopsi negara lain dan menular ke negara-negara sekuler , seperti di Amerika sehari setelah lebaran Presiden Amerika Joe Biden mengundang halalbihalal silaturahim Idul Fitri untuk para diplomat dan para politisi di Amerika. Jadi kultur kebiasaan baik ini adalah kultur Indonesia yang di adobsi oleh negara-negara lain dan kultur Islam yang oleh Prof Jimmly dikatakan akan mewarnai peradaban, dan mudah-mudahan dengan demikian maka Indonesia dan Islam secara keseluruhan bisa menjadi motor peradaban yang akan membawa perdamaian dan ini juga dirasakan oleh para penganut agama lainnya.
“Maaf-memaafkan bukan hanya sekarang saja, selama kita beribadah puasa semoga kebaikan-kebaikan yang kita lakukan selama pada bulan puasa itu akan diteruskan menjadi kebaikan dan kebiasaan – kebiasaan di bulan-bulan lainya. Jangan hanya selesai bulan puasa kita kembali ke rutin yang justru kontraproduktif dengan makna dari bulan puasa itu sendiri. Namun kita Alhamdulillah di fasilitasi oleh agama kita dengan beribadah untuk apa puasa itu? tidak lain adalah untuk mencapai ketakwaan”, ucap Rektor UAI, Prof. Asep Saefuddin.
Menurut Rektor UAI, Prof. Asep Saefuddin Halalbihalal adalah tradisi Indonesia yang tidak ada di negara Timur Tengah dan banyak diadopsi negara lain dan menular ke negara-negara sekuler , seperti di Amerika sehari setelah lebaran Presiden Amerika Joe Biden mengundang halalbihalal silaturahim Idul Fitri untuk para diplomat dan para politisi di Amerika. Jadi kultur kebiasaan baik ini adalah kultur Indonesia yang di adobsi oleh negara-negara lain dan kultur Islam yang oleh Prof Jimmly dikatakan akan mewarnai peradaban, dan mudah-mudahan dengan demikian maka Indonesia dan Islam secara keseluruhan bisa menjadi motor peradaban yang akan membawa perdamaian dan ini juga dirasakan oleh para penganut agama lainnya.
Untuk tema yang diangkat dalam Halalbihalal kali ini yaitu ” Semangat Idul Fitri Dalam Membangun Sinergi dan Harmoni” Rektor UAI menjelaskan bahwa ini adalah upaya untuk mencoba memahami kembali dari hakekat kebersamaan itu. Karena membangun sinergi dan harmoni sebenarnya itu adalah bagian dari quantum teori dimana bukan lagi pendekatan newtonian theory. Kalau Newtonian theory bukan berarti tidak berlaku tetapi dalam situasi-situasi yang biasa itu Newtonian berlaku, sedangkan untuk situasi yang tidak biasa quntum throry yang berlaku yang di perkenalkan oleh Einstein yang memanfaatkan dari energi.
Terkait Sinergi dan Harmoni Rektor UAI ini mengatakan “Kalo kita perhatikan Sinergi dan Harmoni adalah bagian dari energi dimana harmoni yang pertama baru sinergi. Harmoni itu tidak lain adalah hukum vibrasi berharmoni. Badan kita juga berharmoni jika tidak berharmoni tidak mungkin kita bisa bekerja dengan baik, tidak mungkin. Didalam sel badan kita juga ada semua perintah-perintah Allah mereka tunduk dan patuh kepada perintah Allah yang oleh teori sikologi disebut Subconscius main (alam bawah sadar). Subconscius main itu tunduk dan patuh terhadap perintah Allah.”
“Jadi karena semuanya energi maka akan terjadi energi-energi yang bisa harmoni bisa juga tidak nah yang membuat tidak itu adalah manusia dengan egonya masing-masing. Disini saya berharap pada bapak-bapak dan Ibu dan seluruh sivitas akademika UAI termasuk para mahasiswa cobalah kita masuk kedalam hukum Allah yaitu kita Islami yaitu kita harmoni sesuai dengan ketentuan Allah.” Ujar Rektor UAI, Prof. Asep Saefuddin.
Menurut Rektor UAI ini yang terpenting didalam Idul Fitri ini adalah membersihkan hati, membersihkan pikiran sehingga pikiran, hati dan tindakan menjadi Koheren atau harmoni. Harmoni antara otak, hati dan pikiran. Hati, pikiran dan tindakan itu Koheren kalo itu koheren maka semuanya akan terjadi istilahnya power atau suatu energi yang positif.” Terang Prof. Asep Saefuddin.
Dia juga menegaskan bahwa bekarja di UAI lakukanlah bukan job yang biasa-biasa saja bukan hanya kewajiban-kewajiban saja tetapi suatu pekerjaan yang bisa lebih yang kita inginkan yang terbaik dari diri kita agar apa yang kita berikan itu menghasilkan yang terbaik.
“Kita jangan hanya JOB yaitu Jejak Orang Biasa, Kita haru JOS yaitu Jejak Orang Super. Jejak Orang-orang Super selalu mengingat Allah selalu bersyukur maka hasilnya akan super insyaAllah” pungkas Prof. Asep Saefuddin.
(Yuki.N)
Leave a Reply