Rakernas ASITA 2022 Berharap Bisa Memberikan Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Pariwisata di Indonesia 

Beberin.com, Jakarta – Rapat Kerja Nasional ASITA 2022 sukses diselenggarakan hari ini di Swiss Belinn Hotel Kemayoran Jakarta. Acara Rekernas ini diadakan dalam rangka menjaring aspirasi pelaksanaan program-pogram kerja ke depan, ratusan anggota Pengurus DPP, DPD dan DPC Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) seluruh Indonesia, Jumat (30/9/2022).

Ketua Umum ASITA, Artha Hanif mengatakan sesuai dengan amanat pasal 17 AD/ART, ASITA berkewajiban untuk mengadakan rakernas setiap tahunnya sekaligus ajang silaturahmi membahas rencana ke depan dan mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.

“Dengan kebersamaan ini diharapkan bersama-sama bertanggungjawab terhadap apa yang sudah disepakati. Semoga rakernas ini menghasilkan program yang konkret nantinya dan menjadi solusi kebersamaan bagaimana kita bisa berdaya. Saya berharap ASITA dengan eksistensinya bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pariwisata,” ujarnya.

Dengan Rakernas ini, tambah Artha, menjadi momen penting memperbaiki kondisi usaha dibidang pariwisata setelah mengalami keterpurukan pasca pandemi Covid-19. “Kami di DPP ASITA ingin menjadi sumber informasi dan motivasi bagi anggota ASITA untuk kembali berdaya ditengah situasi yang penuh tantangan ekonomi global.

“Kita perlu berfikir dan mengkaji ulang dalam melaksanakan kegiatan usaha terkait pariwisata ini. Kita tidak terlalu berharap rekan-rekan harus mempunyai rencana program yang canggih, akan tetapi yang terpenting adalah program yang ada bisa dilaksanakan dan bisa memberikan konsekuensi yang konkret bagi semua anggota,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pakar Prof. Dr. H Rokhmin Dahuri, M.Sc menilai sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam berkontribusi penciptaan lapangam kerja dan Penerimaan domestik bruto. Menurutnya, potensi alam Indonesia dengan keragaman hayati dan budaya seharusnya menjadi juara dunia dalam memberikan sumbangsih, namun anehnya masih kalah oleh negara seperti Singapura.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, ia berpendapat bahwa ada beberapa hal yang harus dibenahi dan dicarikan solusi diantaranya soal pengemasan destinasi, keamanan dan kenyamanan, konektivitas dan aksesibilitas, sumberdaya manusia, promosi dan kebijakan politik ekonomi.

“Untuk membangkitkan pariwisata di daerah sepertinya kita perlu memberikan award setiap tahunnya. Saya meminta kepada pemerintah agar menjadikan sektor pariwisata ini sebagai leading sektor,” tutupnya.

(Yuki.N/Edison)