Beberin.com, JAKARTA – Marakknya Demonstrasi penolakan terhadap UU Ciptakerja oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia, Prof. Asep Saefuddin sebagai pimpinan Universitas (dalam hal ini UAI dan anggota Dewan Kehormatan FRI) menghimbau seluruh insan akademis, yakni dosen dan mahasiswa, agar tetap mengedepankan upaya rasionalitas dari pada emosionalitas.
“Di dalam menyikapi UU CIPTAKER, kita tidak boleh terpancing oleh ajakan-ajakan yang hanya melunturkan ciri-ciri intelektualitas kampus. Turun ke jalan atau demo, bukanlah pilihan terbaik untuk memperoleh solusi. Bila masih ada usulan untuk memperbaiki UU Cipta Kerja, jalan terbaik adalah membawanya ke MK dengan argumentasi yang rasional. Dengan demikian kampus sebagai tempat berkumpulnya insan akademis memberi teladan demokrasi yang bermartabat.” kata Prof. Asep Saefuddin.
Anggota Dewan Kehormatan FRI ini juga menyampaikan, bila pola ini menjadi tradisi maka Indonesia akan tenang dan damai, tidak ada kerusuhan yang justru kontraproduktif bahkan destruktif. Perbedaan pandangan hanya bisa selesai dengan keterbukaan hati dan pikiran, serta kemampuan untuk menghormati pendapat pihak lain. Tidak merasa benar sendiri, seakan-akan pihak lain itu selalu salah. Situasi tenang dan damai inilah yang akan membuat kondisi pembangunan lebih kondusif. Akhirnya, masyarakat akan menjadi sejahtera. Jadilah kampus sebagai lembaga modern dalam berdemokrasi.
(EDISON MUNTHE)
Leave a Reply