PRIMA Galang Petisi Online Untuk Selamatkan Indonesia Resah Atas Menguatnya Oligarki

 

Beberin.com, Jakarta.- Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menggagas petisi online bertajuk ‘Selamatkan Indonesia, Bersama Lawan Oligarki’ di laman change.org. Petisi ini dimaksudkan untuk menyampaikan keresahan terkait menguatnya oligarki yang merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Juru Bicara PRIMA sekaligus koordinator petisi, Farhan Abdillah Dhalimunthe, mengatakan bahwa petisi tersebut muncul akibat adanya keresahan masyarakat atas dominasi dan menguatnya oligarki dalam kehidupan ekonomi politik di Indonesia.

“Tampilnya elit-elit super kaya yang kian hari kian mendominasi dan menentukan segala macam kebijakan negara,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Farhan menambahkan, oligarki juga menjadi sumber masalah yang kompleks bagi bangsa Indonesia yang kemudian melahirkan perlbagai persoalan pelik lainnya seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, kemiskinan dan kerusakan ekologi.

“Hari ini, kita yang marah terhadap revisi UU KPK dan pembegalan KPK tentu tak sulit menangkap keterlibatan orang-orang super-kuat, baik secara langsung maupun lewat parpol,” imbuhnya.

Berkaitan dengan hal itu, Mantan Presiden BEM Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ini mengajak kepada masyarakat dan seluruh elemen bangsa agar tidak berdiam diri atas pengerusakan kehidupan berbangsa dan bernegara oleh oligarki tersebut.

Menurut dia, segala keresahan dan kemarahan masyarakat tidak boleh menguap begitu saja.

“Menurut kami, kita tak bisa lagi berdiam atas perusakan kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Segala keresahan dan kemarahan kita tak boleh menguap begitu saja, tetapi harus terartikulasi menjadi sebuah gagasan sekaligus gerakan bersama,” ujar Farhan.

Sekadar informasi, petisi yang digagas oleh PRIMA ini ditandatangani dan didukung oleh beberapa tokoh dari kalangan politisi, akademisi, aktivis dan lain-lain seperti Ujang Komarudin Nurhastuty K Wardhani, Titi Anggraeni, Agus Jabo Priyono, Peompida Hidayatulloh, Iwan Nurdin, Yayan Hidayat, Melissa Kowara, Gede Sandra, Nur Suhud, Musdah Mulia, Nursyahbani Katjasungkana, Siti Rubaidah, Ma’ruf Asli Bhakti, Kamal Sulaeman, Lukman Hakim, Tri Okta Sulfa Kimiawan, Ahmad Rifai, Samsudin Saman, Wahida Baharuddin Upa, Yayak Yatmaka, Dolorosa Sinaga dan Jacobus Mayong Padang.

Hafidz mabrur