Beberin.com, Jakarta,-Dengan penerapan strategi bisnis yang konsisten dan berkelanjutan, PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) mengawali tahun 2023 dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp756 miliar. Pada kuartal pertama tahun 2023, PermataBank juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 4.9% Year-on Year (YoY) menjadi Rp252,7 triliun. Pencapaian tersebut didukung dengan kualitas aset yang tetap terjaga pada level aman, serta posisi likuiditas dan permodalan yang kuat. Sinergi dan dukungan berkesinambungan dari pemegang saham pengendali, Bangkok Bank PCL, turut serta mempertahankan posisi PermataBank dalam jajaran bank komersial terbesar di Indonesia.
Laba Operasional sebelum Provisi (PPOP) PermataBank tumbuh 3,3% sebesar Rp1,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut dikontribusikan oleh peningkatan Pendapatan Operasional sebesar 5,3% YoY menjadi Rp3,1 triliun yang didukung dari pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 20,7%.
Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank mengatakan, “Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia yang menguat hingga di kuartal pertama tahun 2023, PermataBank kembali memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik. Hal ini tidak lepas dari komitmen kami untuk menjalankan strategi bisnis dengan mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit yang sehat dengan prinsip kehati-hatian. Senantiasa mempererat sinergi kami dengan Bangkok Bank sebagai one family, one team dalam menyediakan layanan perbankan dan bekerja #denganhati bagi nasabah PermataBank.”
Seiring dengan strategi untuk memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan nasabah, penyaluran kredit kepada masyarakat terjaga dengan baik dan meningkat 0,5% YoY menjadi sebesar Rp130,1 triliun, didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 7,0% YoY.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross terjaga stabil di level 3,2%, sementara rasio NPL net tercatat lebih baik pada level 0,4%, dibandingkan 0,6% pada Kuartal I 2022. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.
Ditengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan, rasio Cost to Income (CIR) tercatat membaik menjadi 50,2% pada Maret 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 54,4%. Rasio BOPO juga dibukukan membaik menjadi 78,1%, dibandingkan dengan posisi Desember 2022 sebesar 82,4%.
Total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp190,4 triliun, meningkat 3,6% dibandingkan tahun lalu. Saat ini PermataBank fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, sejalan dengan strategi manajemen untuk memperkuat sumber dana murah dan tetap stabil. Hingga kuartal pertama tahun 2023, CASA tumbuh 4,7% YoY menjadi Rp108,6 triliun, dengan kontribusi pertumbuhan Giro sebesar 5,7% dan Tabungan sebesar 3,1%, sehingga rasio CASA Bank berhasil meningkat menjadi 57,1%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Maret 2022 sebesar 56,4%.
Di kuartal pertama 2023 ini pula PermataBank kembali menghadirkan 3 cabang dengan konsep Model Branch di Pulau Sumatra, yaitu Zainul Arifin-Medan, Podomoro City – Medan, dan Palm Spring – Batam. Kantor cabang dengan konsep Model Branch bertujuan untuk memberikan pengalaman digital yang konsisten dan terintegrasi secara online dan offline sehingga #SemuaMakinBisa menikmati layanan perbankan terpadu.
“Kedepannya, Kami akan terus berfokus pada prioritas strategis Bank yakni: terus berupaya untuk menjadi waralaba deposito dan wealth terkemuka, mitra ekosistem pilihan bagi para pelaku bisnis dan teknologi, dan pemimpin dalam inovasi digital dan layanan perbankan.” tutup Meliza.
Hafiz mabrur
Leave a Reply