MViCall Trend Kreatif Baru Dalam Berkomunikasi

 

Beberin.com, JAKARTA – PT. Indonesia Satu Tujuh yang merupakan holding dari PT. Sinergi Bestama Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai Platform provider didukung oleh Badan Industri Kreatif dan Indonesia Mobile and Online Content Provider Association (IMOCA) memperkenalkan serta sekaligus meluncurkan sebuah produk yang merupakan trend kreatif baru dalam berkomunikasi yang diberi nama MViCall kependekan dari My Video Call, di Bekraf gedung Kementrian BUMN lt.15, Kamis,(26/9).

Teuku Amershah ( CEO & Founder PT. Indonesia Satu Tujuh ) menjelaskan bahwa MViCall sebagai trend baru dalam bertelepon antar pengguna selular dan membawa mamfaat untuk semua stake holder dan diharapkan juga melalui aplikasi ini muncul kreatifitas-kreatifitas baru. Aplikasi MViCall memungkinkan penerima panggilan telepone melihat video rekaman atau video pilihan penelepon di layar smartphone penerima telepon yang otomatis menggantikan ringtone miliknya.

Konferensi Pers Perkenalan dan Peluncuran MViCall oleh PT. Indonesia Satu Tujuh di dukung oleh Bekraf dan IMOCA. (Kiri-kanan) Andhy S.N, CTO PT. Indonesia Satu Tujuh, Teuku Amershah, CEO PT.Indonesia Satu Tujuh, Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Bekraf, Tjandra Tedja, Direktur Operasional IMOCA.

“MViCall berhasil tampil sebagai juara di beberapa event International di Vietnam, Kamboja, dan USA di bulan Agustus 2019 dan ikut meramaikan acara ITU Telecom World di Budapest, Hongaria awal September Hongaria awal September 2019 ini. MViCall saat ini bisa digunakan oleh seluruh pengguna dan pelanggan telco di Indonesia dan Vietnam.” Kata Teuku Amershah.

Andhy S.N (CTO& Co-Founder PT. Indonesia Satu Tujuh) menyatakan bahwa teknologi yang dipakai didalam aplikasi ini, sudah merupakan teknologi terkini sehingga memungkinkan pengguna untuk mengupdate video miliknya yang akan muncul di layar penerima telepon dalam waktu singkat.

Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Infrastruktur Bekraf mengatakan bahwa Bekraf mempunyai tugas untuk menghidupkan konten dan kita mengharapkan kedepan akan banyak tumbuh konten-konten lain. Kita tahu pertumbuhan digital ekonomi Indonesia sangat fantastis dari tahun 2015 sampai 2018 mencapai 49 persen paling tinggi dari negara Asean. Kalau E-Commerce kita lebih signifikan lagi 94 persen. Digital ekonomi itu ada musik, film, video, dan kita mengalahkan negara-negara lain. Dia juga menjelaskan bahwa sumber daya manusia di Indonesia masih sangat kurang jika dibandingkan Negara Vietnam.

“Startup perusahan kita boleh banyak tapi sumber daya manusia kita lagi urgency. Kita juga sangat konsen buat itu, untuk menghidupkan startup-startup baru, kalau tidak nanti kita tidak dapat sumber manusianya. Mungkin nanti dengan pengalaman MViCall di Vietnam dapat menginspirasi startup dan dunia pendidikan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan, yaitu skill,” ujar Hari Sungkari.

Direktur Operasional IMOCA, Tjandra Tedja mengatakan bahwa industri konten di Indonesia beberapa tahun terakhir itu agak monoton. Apalagi setelah kejadian, kalau di industri disebut sunami konten sekitar 6-7 tahun yang lalu, itu seperti meruntuhkan pondasi semua industri ini. Nah kalo kita lihat disini ini satu inovasi yang benar-benar kreatif menurut kami, dan kami harapkan dengan inovasi seperti ini teman-teman di industri yang sama terpacu membuat konten-konten yang lebih menyemarakkan industru konten di tanah air. Kalo Indonesia Satu Tujuh sudah bisa membuktikan go internasional kenapa nggak teman-teman di Industri yang sama juga melakukan hal yang sama.

“Jadi di kacamat IMOCA ini menjadi trigger yang baik bagi pelaku industri yang sama, sehingga menjadi satu trendsetter yang baru di industri ini,” kata Tjandra Tedja.

(EDISON MUNTHE)