Muskerda ASPERDA 2024 Ajak Semua Anggota Untuk Membangun Kembali Organisasi ASPERDA

Beberin.com, Bogor – ASPERDA yang merupakan Organisasi Pengusaha Rental Mobil belum lama ini menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) dengan mengusung tema “Rebuild Together” atau membangun kembali organisasi ASPERDA. Acara ini sekaligus merayakan HUT ke-5 tahun ASPERDA Jabodetabek yang di laksanakan selamat dua hari tanggal 6-7 Februari 2024 di The Green Peak Artotel Curated, Bogor, Jawa Barat.

Panitia juga menyiapkan berbagai kegiatan dalam acara kali ini seperti, Muskerda 2024, RAT Koperasi Asperda Jabodetabek, Gala Dinner, dan Tax Learning.

Ketua Panitia, Yosep Setiawan sedang memberikan kata sambutannya di acara Muskerda ASPERDA 2024

Ketua panitia, Yosep Setiawan mengatakan bahwa kenapa mengambil tema “Rebuild Together” karena kita mau membangun lagi kebersamaan, merawat lagi kebersamaan dengan anggota se-Jabodetabek.

“Karena anggota semakin banyak kita ingin lebih mengenal satu sama lain, seperti itu,” ujar Yosep Setiawan kepada beberin.com.

Ketua Umum ASPREDA Didik Prasetyo berphoto bersama dengan para pengurus ASPERDA Jabodetabek dan perwakilan dari Kemenko UKM, Ibu Wahyu dalam Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) ASPERDA 2024 di The Green Peak Artotel Curated Bogor Jawa Barat, (6/2/2024).

Untuk persiapan acara Muskerda 2024 ini menurut Yosep agak complicated (rumit) karena baru di tahun ini selaku organisasi itu Acara Muskerda berjalan bersama koperasi. Jadi kepentingan di hari ini itu ada di Organisasi Asperda dan koperasi Asperda yang sudah dipersiapkan sejak bulan Desember 2023.

Ketua DPD ASPERDA Jabodetabek, Ricky Aridiyawan

Ketua DPD ASPERDA Jabodetabek, Ricky Aridiyawan mengatakan bahwa Muskerda dilaksanakan satu tahun sekali bertujuan untuk mengevaluasi satu tahun kebelakang seperti apa. Kita juga ingin mendengarkan inspirasi dari para anggota apa saja yang menjadi tantangan di tahun 2023 dan dari tantangan tersebut apa yang bisa kita garap di tahun 2024 ini.

Ricky menjelaskan bahwa di tahun 2023 ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2022. Karena pandemi Covid sudah hilang dan tingkat konsumtif orang juga meningkat dan perbelanjaan dari negara juga meningkat. Jadi secara order semua meningkat di tahun 2023. Untuk di awal tahun 2024 ini dirinya menyayangkan adanya penurunan market yang sangat drastis dari bulan Desember 2023 ke Januari 2024 dan menurutnya masalah ini dirasakan hampir seluruh anggota ASPERDA.

Tahun 2024 ini menurut Ricky menjadi tantangan terbesar untuk para pelaku usaha, karena kita akan melaksanakan pemilu di bulan Februari ini dan kalau pemilu sampai 2 putaran otomatis menurutnya akan berdampak sampai bulan Oktober.

Ricky Aridiyawan berharap ada bantuan permodalan dan suku bunga dari pemerintah dalam hal mencicil kendaraan. ” Justru ini menjadi point penting bagi kami, bagaimana caranya supaya kami selaku pengusaha, dan penggerak roda ekonomi juga membuka lapangan pekerjaan kita dipermudah bagaimana mendapatkan kredit dari perbankan dan pembiayaan kredit lainnya.” tutur Ricky.

Ketua Umum ASPERDA, Didik Prasetyo

Sementara di tempat yang sama Ketua Umum ASPERDA, Didik Prasetyo menyampaikan bahwa secara perkembangan di bisnis transportasi khususnya di rental pariwisata itu sangat bagus menurut kami dan seiring berjalannya waktu ada sedikit kendala ketika ada pandemi di tahun 2020 karena terkait regulasi jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi setelah lewat masa pandemi Covid kondisi pasar sudah mulai membaik.

“Harapan kedepan ini ada kondisi negara kita yang sedang akan mengadakan pesta demokrasi pilpres tahun 2024, semoga setelah pilpres siapapun presiden kita perusahaan transportasi khususnya akan mengalami lonjakan yang signifikan, harapan kita kedepannya seperti itu,” ujar Ketum ASPERDA, Didik Prasetyo.

Sedangkan regulasi untuk bisnis transportasi Didik Prasetyo mengatakan bahwa untuk plat kuning sudah baik tetapi yang menjadi pertanyaan adalah dari teman-teman ASPERDA ini masih juga banyak mobil-mobil yang plat hitam dan sampai hari ini payung hukumnya belum jelas.

“Harapan kedepan pemerintah memperhatikan karena memang walaupun plat hitam tapi ini mobil untuk dikaryakan. Jadi kita dari organisasi ASPERDA perlu payung hukum untuk mobil-mobil plat hitam.” Pungkas Didik Prasetyo kepada awak media.

(Edison/Yuki.N)