Beberin.com, Kota Depok – Melihat Dinamika terkait relokasi SD Pondok Cina 01 dan pembangunan mesjid Agung di Kota Depok menjadi hal penting yang dilihat oleh Lembaga Kajian Pembangunan Depok (LKPD) dalam sebuah acara Diskusi Publik untuk mencari solusinya atas permasalahan tersebut yang diadakan di RM. Soto Betawi – Kalimulya Depok, Jum’at (25/11/2022).
Acara Diskusi Publik ini membahas terkait polemik rencana pembangunan Mesjid Agung Kota Depok dan Relokasi SDN Pondok Cina 01 Kota Depok dengan menghadirkan beberapa narasumber yakni, Dosen dan Pengamat Kebijakan Publik Dr. Aris Munandar, Pemerhati Pendidikan Kota Depok Rasikin Ridwan, Ketua PWI Kota Depok Rusdy Nurdiansyah. Dan acara diskusi ini dipandu oleh Moderator, Putra Gara juga dihadiri para Ormas, LSM, dan para Wartawan.
Pemerhati Pendidikan Kota Depok, Rasikin Ridwan mengatakan bahwa seharusnya yang dilakukan bukan relokasi tapi merger karena sudah kebanyakan Sekolah Dasar, dan proses merger yang dilakukan oleh bapak Kadis seperti berhenti sejenak atau melambat. Ketika pelambatan ini terjadi seharusnya kan ada skala prioritas, mana dulu yang harus di merger.
“Saya sebagai penggiat pemerhati pendidikan sebetulnya menutup mata mau dibikin apa itu terserah, saya fokusnya adalah pada pemenuhan hak siswa atas layanan pendidikan yang layak” tegas Rasikin Ridwan.
Rasikin juga berharap agar orang tua siswa legowo menerima kenyataan bahwa anak mereka sementara harus bersekolah jauh di SD Pondok Cina 03 dan 05. “Saya berharap orang tua tersebut juga memperhatikan kepentingan siswa belajar karena kalo memaksakan untuk belajar di SD Pondok Cina 01 tidak ada guru, mau ngapain, kasian anaknya.” harap Rasikin.
Dr. Aris Munandar mengatakan seiring dengan dinamika perkembangan kota sehingga kita melihat sekarang keberadaannya menjadi tidak kondusif untuk sebuah ruang belajar, sebuah arena atau sebuah lokasi yang harusnya memberikan ruang kenyamanan, keamanan, dan pemerintah setempat harus merespon ini.
“Kebijakan Publik itu pada dasarnya adalah regulasi yang memang harus memberikan tentu saja manfaat bagi semua pihak, yang memberikan manfaat dari segala dimensi, apakah dimensi sosial, ekonomi. Yang sering jadi persoalan setiap kebijakan itu selalu tentu melahirkan respon-respon yang sifatnya resisten terutama kepentingan-kepentingan politik yang berbeda.” terang Aris Munandar.
Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah mengatakan ” ada kesan bahwa polemik ini diawali dari hal-hal yang sederhana saya liat, memang berkeliaran freming atau setting yang informasinya hanya sepihak yang memang sayang sekali pemerintah kota Depok dalam hal ini diskominfo tidak juga melakukan sosialisasi melalui media secara intens.”
Rusdy mengatakan “sasaran utamanya sebenarnya adalah menolak mesjid, karena awalnya masalah trotoar tiba-tiba beralih ke masalah relokasi SDN Pondok Cina 01, karena masalah relokasi dan marger itu sudah berlangsung lama,”

Masalah relokasi menurut Rusdy bukan masalah baru sudah lama sekali kenapa sekarang baru dipermasalahkan.
Jadi saya melihat ada politisi di relokasi SDN Pondok Cina 01 ini bukan serta merta soal relokasi nya karena relokasi sebelumnya juga sudah terjadi di beberapa SD.
Faktanya Rusdy menerangkan bahwa pemerintah kota Depok sudah merencakan relokasi SDN Podok Cina 01 itu sejak 2015 karena dianggap sudah tidak layak berada dipinggir jalan raya Margonda alansanya masalah keamanan, kenyamanan belajar siswa. Menurut Rusdy disini pemerintah kota Depok sudah benar.
Dalam diskusi publik ini para peserta Ormas, LSM dan juga para Wartawan mendukung 99,9 persen agar Pemerintah kota Depok segera membangun Mesjid Agung di Kota Depok. Menurut mereka Mesjid Agung merupakan ikon sebuah kota dan Kota Depok belum memilikinya.
(Edison)
Leave a Reply