Beberin.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo-Gibran yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025 disambut positif berbagai kalangan disertai harapan agar pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus ditambah sesuai arahan Presiden Prabowo kepada pimpinan Badan Gizi Nasional (BGN) beberapa waktu lalu.
Program ini merupakan program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari masa kerja Kabinet Merah Putih. Komunitas Global Edukasi yang mewadahi generasi dari berbagai kalangan/profesi, diantaranya guru, dosen, mahasiswa, pelajar, pemuda, akademisi, peneliti, dan profesional/praktisi mengapresiasi program MBG BGN yang saat ini terus disiapkan pembangunan SPPG di berbagai daerah, termasuk melibatkan juga pihak swasta sebagai mitra.
KGE menyampaikan harapan program MBG dapat dilaksanakan secara masif dengan penambahan SPPG baru secara signifikan di berbagai daerah agar manfaatnya semakin nyata dirasakan masyarakat luas.
Salah satu yang perluas didorong sesuai tujuan awal program ini disamping peningkatan kualitas hidup generasi muda melalui peningkatan asupan gizi, juga dimaksudkan untuk menggerakan perekonomian masyarakat di daerah melalui penciptaan lapangan kerja, pengurangan beban penduduk miskin, peningkatan bahan pangan lokal, dan peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM.
Maka, untuk daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem mengharapkan pembangunan SPPG diperbanyak. Wilayah Jawa Tengah bagian selatan misalnya sesuai data Badan Pusat Statistik tahun 2024 kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan esktrem, yaitu Kabupaten Kebumen, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, dan Banyumas perlu diperbanyak pembangunan SPPGt sehingga tujuan untuk menggerakan ekonomi masyarakat dapat tercapai.
Masyarakat di daerah dengan tingkat kemiskinan esktrem diharapkan ikut serta berperan melalui budidaya pertanian/perikanan/peternakan memanfaatkan lahan-lahan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan SPPG sehingga ekonomi bergerak.
Komunitas Global Edukasi membantu mengedukasi kelompok sasaran, yaitu peserta didik TK/PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, SLB, sekolah keagamaan, santri, pendidikan layanan khusus, hingga anak balita dan ibu hamil/menyusui.
Disamping itu turut mendampingi kelompok sasaran melalui peningkatan pengetahuan gizi dan kesadaran ketahanan pangan di lingkungan masing-masing, sehingga disamping menjadi kelompok sasaran juga produktif menghasilkan produk pertanian/perikanan/peternakan untuk memenuhi kebutuhan SPPG dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Yuki. N
Leave a Reply