Beberin.com, Kota Depok — Pemerintah Kota (Pemkot), melalui Dinas Pendidikan (Disdik), dan bekerjasama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok, tahun 2024 ini, segera membangun gedung tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Mengingat, untuk mengakomodir kebutuhan saat kelulusan Sekolah Dasar (SD).
“Benar, rencana dengan pembangunan tiga gedung SMPN Negeri di Kota Depok itu menelan anggaran hingga puluhan miliar rupiah yang akan dilakukan pada pertengahan tahun ini,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdik Kota Depok, Joko Sutrisno, kabarin.
Ia menyebutkan, bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan tiga gedung SMPN itu kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim). “Jadi, kami merencanakan pembangunan tiga SMPN yaitu SMPN 34 di Pondok Cina, SMPN 32 di Sukmajaya, dan SMPN 13 di Limo. InsyaAllah, di semester satu tahun ajaran 2024 ini sekitar bulan April atau Mei sudah dilakukan pembangunannya,” ucap Joko.
Dijelaskannya, bahwa dalam pembangunan tiga SMPN itu memberikan peluang kepada warga sekitar untuk menyekolahkan anaknya melalui sistem zonasi atau berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) nanti.
“Artinya, trennya seperti biasa, kalau sekolah negeri itu sekolah yang diminati untuk saat ini. Karena, jalurnya kan jalur zonasi, sehingga mereka berharap memang dengan zonasi yang ada disekitar sekolah itu mereka dapat sekolah negeri, rata-rata begitu,” jelas Joko.
Menurutnya, bahwa sistem zonasi dinilai menguntungkan warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan bangunan gedung SMPN tersebut. Pasalnya, calon siswa minim prestasi pun mendapat peluang untuk menimba ilmu di sekolah negeri.
“Tapi dengan rayon juga memungkinkan anak-anak yang jauh tetapi dia punya nilai yang bagus, ya dia bisa. Cuma itulah plus minusnya dalam sebuah sistem PPDB yang di tetapkan oleh Kementerian,” tutur Joko.
Joko menambahkan, bahwa bengan begitu, Disdik Kota Depok tidak akan melakukan merger atau penggabungan SMPN pada tahun ini. Keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Komisi C dan Komisi D DPRD Kota Depok.
“Bahkan kamipun, sudah berkoordinasi dengan DPRD dalam rapat awal tahun tentang perencanaan dan evaluasi Tahun 2023-2024, tidak ada rencana merger pada tahun ini,” pungkasnya.
Sementara itu Suwandi, selaku Kabid Tata Bangunan Disrumkim Kota Depok, menyampaikan, bahwa pihaknya telah menganggarkan puluhan miliar untuk membangun tiga SMPN tersebut pada tahun 2024 ini.
“Artinya, anggaran yang kami siapkan untuk pembangunan tiga SMPN ini senilai Rp86,7 miliar,” ujar Suwandi.
Ia menjelaskan, bahwa dengan merincian anggarannya puluhan miliar itu meliputi pembangunan gedung SMPN 13 Kecamatan Limo senilai Rp34,7 miliar, SMPN 32 Kecamatan Sukmajaya senilai Rp22 miliar, dan SMPN 34 Kecamatan Beji senilai Rp30 miliar.
“Kemudian, saat ini sudah tahapan lelang supervisi atau Konsultan Pengawas,” jelas Suwandi.
Ia menambahkan, bahwa pembangunan itu rencananya akan dieksekusi pada pertengahan tahun ini. Sehingga, gedung SMPN itu secepatnya dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Insyaallah, mudahan-mudahan setelah lebaran, akhir April atau awal Mei sudah berkontrak pekerjaan fisiknya,” ucap Suwandi.
Ditempat terpisah, Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, Hamzah membenarkan, bahwa Kota Depok hanya memiliki 34 SMPN. Karena, fakta ini berbanding terbalik dengan keinginan masyarakat agar sekolah itu hadir di 63 kelurahan.
“Benar, saat ini di Kota Depok hanya memiliki sebanyak 34 SMP negeri. Tentunya jumlahnya jauh dibandingkan dengan jumlah 63 kelurahan di Kota Depok,” tukas Hamzah.
Hamzah juga menyampaikan, bahwa masih banyak kelurahan di Kota Depok yang belum memiliki SMP Negeri sendiri. Sehingga, peluang siswa yang dapat diakomodir lewat jalur zonasi hanya sedikit.
“Jadi, yang kita harapkan komunikasi yang baik antara pemerintah kota dengan provinsi maupun pusat. Saya yakin di pusat dan provinsi punya program untuk sekolah baru,” pungkas Politisi Partai Gerindra Kota Depok itu.
SAID
Leave a Reply