Diskominfo Gelar Renja Bahas Isu Strategis Tahun 2025

Beberin.com, Kota Depok – Guna mengantisipasi keamanan persandian dan sistem komunikasi, maka Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, menggelar kegiatan Forum Rencana Kerja (Renja), Senin (26/2/2024), di Kinasih Resort, Tapos Depok, Jawa Barat.

Dengan isu strategis yang akan dijalankan Diskominfo Depok di 2025, yakni keterbatasan infrastruktur jaringan komunikasi data, implementasi smart government, integrasi data dan informasi publik. Serta diseminasi komunikasi dan informasi publik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Manto membenarkan, bahwa dengan digelarnya Renja ini. Karena, keamanan informasi dan sistem komunikasi intra pemerintah masih menjadi isu strategis untuk tahun 2025. Dengan begitu, pihaknya akan terus melakukan penguatan dari berbagai sisi.

“Artinya, di era digital saat ini keamanan informasi masih menjadi isu hangat dan strategis yang akan terus dibahas. Ini juga menjadi isu strategis Diskominfo di tahun 2025,” ujar Manto.

Ia menjelaskan, bahwa setiap tahun Diskominfo melakukan mitigasi risiko untuk pengamanan informasi. Seperti, pengecekan rutin terhadap data penting dan pengujian secara berkala dengan melibatkan pihak ketiga.

“Untuk itu, kami ingin memastikan aplikasi yang kami miliki, aman, sehingga teman-teman Perangkat Daerah (PD) bisa bekerja secara nyaman. Kami juga melakukan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam mencegah dan menangani insiden atau serangan,” jelas Manto.

Menurutnya, bahwa selama tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah mendapatkan serangan hacker hampir 40 ribu kali, untuk aplikasi yang dimiliki. “Namun, dengan kerja sama dan pengamanan yang kuat, serangan tersebut tidak sampai merugikan Pemkot Depok,” tutur Manto.

Manto menambahkan, bahwa berdasarkan data yang dihimpun, pada 2023 lalu, ada hampir 40 ribu serangan ke aplikasi. Alhamdulillah bisa diamankan, namun tetap harus berhati-hati. “Maka, pihaknya terus akan di perkuat untuk mencegah kerentanan dan kebocoran data,” pungkasnya.

SAID/EDISON