Denpasar dan Makassar Alami Kenaikan Harga Rumah Seken

 

Beberin.com, Jakarta – Potensi hunian seken di daerah di luar Pulau Jawa kembali memperlihatkan potensi kenaikan yang menjanjikan. Terbukti dengan melonjaknya harga rumah seken untuk properti di Makassar dan Denpasar.

Dua ibu kota provinsi tersebut tercatat dalam laporan Flash Report Rumah123.com edisi Oktober, mengalami pertumbuhan sebesar 4,1% untuk Denpasar dan 4,2% untuk Makassar di bulan September 2022.

Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik, menjelaskan, “Makassar dan Denpasar masih jadi kota yang punya daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang tinggal di Sulawesi Selatan dan Bali. Jadi tidak heran pergerakan harganya juga relatif progresif, meskipun memang tidak terjadi lonjakan yang sangat tinggi layaknya kota-kota di sekitar area Jabodetabek.”

Maria juga memaparkan strategi Rumah123.com, dalam pengembangan mutu layanan pencarian hunian dan juga iklan properti yang lebih baik lagi untuk Makassar dan Denpasar. Khususnya setelah kondisi ekonomi yang membaik membuat daya beli masyarakat juga turut menguat, hingga tak dipungkiri minat konsumen akan hunian residensial juga mengalami kenaikan.

Flash Report Rumah123.com edisi Oktober juga merekam total suplai rumah seken yang melonjak cukup drastis secara tahunan. Tercatat, terdapat pertumbuhan sebesar 35,4% untuk properti seken pada September 2022, dibanding September 2021.

Dari suplai yang melonjak tersebut, Tangerang jadi kota yang paling banyak dicari oleh pencari properti, dengan porsi mencapai 15,0 persen untuk seluruh rumah di Indonesia, berdasarkan data Flash Report Oktober 2022. Lokasi terpopuler kedua adalah Jakarta Barat dengan pangsa pasar 12,1%, diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 9,8%.

Secara month-on-month, kota dengan peningkatan proporsi permintaan terbesar pada September 2022 adalah Jakarta Pusat dengan kenaikan sebesar 0,5%, diikuti oleh Jakarta Timur dengan kenaikan 0,4%. Di sisi lain, kota dengan proporsi penurunan permintaan terbesar secara bulanan adalah Tangerang dengan penurunan sebesar 0,6% diikuti oleh Surabaya dengan penurunan sebesar 0.5%.

(Yuki N)