Covid-19 Dan Cara Tuhan Menyempurnakan Mental Kita 

 

Oleh : Dani Arifianto

Praktisi Teknologi Pikiran dan CEO RYL Academy

 

Beberin.com, JAKARTA – Pandemi virus corona covid-19 saat ini tentu mengejutkan bagi banyak pihak, dan tidak hanya menjadi wabah di negara Indonesia, tercatat lebih dari 200 negara di dunia yang mengalami dampaknya. Khususnya di Indonesia, banyak masyarakat yang mengalami dampak yang sangat signifikan dari aspek sosial maupun ekonominya. Saat ini pemerintah menerapkan kebijakan social distancing maupun physical distancing, bahkan di beberapa daerah telah di lakukan local “lockdown”, namun apapun istilahnya memang kita harus melakukan kewaspadaan terhadap virus ini dengan penuh bijaksana, jangan sampai hal ini mempengaruhi pikiran kita menjadi sebuah kecemasan atau paranoid akut, istilahnya akan menjadi psikosomatis (dalam istilah psikologi) yang di derita oleh seseorang, tentu akan berdampak pada kejiwaan orang itu sendiri.

 

Kita harus menyadari, bahwa aspek sosial dan ekonomi menjadi aspek yang sangat berdampak atas pandemic ini, tak terlepas pula dari kalangan pengusaha, professional, maupun para buruh atau pekerja harian. Terutama aspek ekonomi, yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Di saat banyak rencana yang harus tertunda, banyak proyek yang harus di batalkan, orderan menurun drastis, belum lagi aspek emosional “was was” dan aspek “ketakutan” terhadap situasi saat ini dan dampaknya bagi masa depan seseorang, tentu hal ini tidak lah mudah. Beberapa perencanaan memang tertunda, beberapa target memang meleset jauh, dan banyak peluang yang tadinya kita berharap akan hal tersebut tiba tiba lenyap, memang kita harus mau menerima kondisi saat ini. Inilah cara Tuhan untuk memperkuat mental hamba NYA, yang mampu melewati ini akan menjadi pribadi yang lebih matang, dan mampu mensyukuri apa yang telah di dapatkan. Tidak ada sikap atau cara lain selain menerima situasi ini, dan berusaha melihat dari sudut pandang yang lain.

 

Coba perhatikan baik baik, dalam campaign “dirumah saja” yang sekarang menjadi slogan nasional, dimana masyarakat di anjurkan untuk berada dirumah bersama keluarga, orang orang di anjurkan untuk tidak keluar rumah atau melakukan kumpul kumpul seperti yang sebelumnya di lakukan, saat ini adalah saat yang tepat untuk kembali merenungkan apa tujuan hidup kita. Dalam hemat saya, seolah olah Tuhan memberikan arahan kepada manusia untuk kembali berkumpul dan menemukan kembali hakekat tujuan hidupnya. Sebagai praktisi teknologi pikiran, saya melihat ini adalah momentum aktualisasi diri, momentum untuk melakukan perenungan kembali dan merefresh apa yang telah dan akan kita lakukan di masa yang akan datang. Sekali lagi tidak ada cara yang tepat selain memaksimalkan waktu yang ada ini untuk melakukan interospeksi dan lalu mengatur perencanaan kembali untuk menyambut hari yang lebih baik.

 

Lalu apa saja yang dapat dilakukan untuk mengisi hari hari selama masa work form home ini?

Berikut ini adalah beberapa tips dari saya:

1. Ambil waktu me time dengan diri sendiri, bisa dilakukan di ruang kerja, di kamar, atau di tempat yang sekiranya nyaman

2. Lakukan dengan cara self talking, yaitu berbicara dengan diri sendiri secara lirih

3. Pertama yang di ucapkan adalah berterimakasih dengan tubuh yang selama ini sehat dan tetap produktif,tetap mengucapkan dengan lirih dan sungguh sungguh.

4. Kedua lakukanlah repetition suggestion, atau ucapan positif yang berulang, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, keuangan dan keberlimpahan, kalimat bersifat present tense (sekarang).

5. Lakukanlah dengan penuh kebersyukuran, karena dengan demikian sebenarnya kita menghadirkan Tuhan dalam setiap ucapan.

 

Lima hal ini sangat mudah dilakukan, asal di lakukan dengan sungguh sungguh dapat membawa dampak psikis yang lebih baik. Mental kita akan semakin kuat menjalani masa masa ini, yaitu masa masa dimana Tuhan sedang menyempurnakan mental kita. Wassalam.

(EDISON MUNTHE).