Beberin.com, Jakarta – Ketahui ciri-ciri fan belt rusak pada mobil serta cara merawatnya untuk menjaga performa mesin agar kondisinya selalu prima, yuk!
Fan belt merupakan salah satu komponen yang ada di dalam mesin mobil. Komponen tersebut berupa sabuk tahan panas yang berfungsi untuk menggerakan altenator atau kompresor AC selama mesin mobil dihidupkan.
Selain ke AC, fan belt juga menghubungkan mesin ke power steering, water pump, bearing, serta bagian mesin lainnya. Setiap mobil memiliki jumlah fan belt yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan satu fan belt, ada pula yang menggunakan tiga fan belt.
Dikarenakan fungsinya yang penting dan terhubung ke berbagai komponen, kondisinya harus dijaga supaya kinerja mesin mobil tetap optimal.
Lantas, apa ciri-ciri fan belt rusak dan bagaimana cara merawatnya? Simak penjelasannya berikut ini.
Ciri-ciri fan belt rusak
Sama seperti komponen mobil lainnya, apabila terdapat komponen yang rusak atau kondisinya sudah tidak prima, mobil pasti akan mengeluarkan suara sebagai pertanda.
Apabila fan belt kondisinya kurang bagus, akan muncul suara seperti berdecit pada saat mobil dihidupkan. Suara tersebut muncul karena adanya selip sehingga tidak bisa memutar pulley dengan sempurna.
Kamu juga dapat melihat tanda-tandanya secara fisik. Fan belt yang sudah harus diganti, kondisinya sudah terlihat pecah-pecah atau ada retakan halus di bagian dalam belt.
Kalau sudah rusak, harus segera dilakukan penggantian. Sebab, apabila dibiarkan lama kelamaan akan putus dan membuat alternator, putaran AC dan komponen lainnya yang terhubung dengan fan belt tidak berfungsi.
Umumnya, penggantian fan belt dilakukan setiap 30 sampai 40 ribu kilometer. Harga fan belt yang dijual di pasaran relatif terjangkau dengan harga mulai dari Rp 50 ribu, tergantung merek dan varian kendaraan.
Cara merawat fan belt
Mengingat peran fan belt sebagai penggerak sejumlah komponen pada mesin mobil, maka perlu melakukan perawatan untuk menjaga kondisinya supaya tetap prima. Berikut beberapa perawatan yang bisa kamu lakukan.
1. Rutin cek fan belt
Lakukan pengecekan fan belt secara rutin untuk mengetahui apakah kondisinya masih bagus, perlu diganti atau kondisinya kendor. Jika kendor, lakukan penyetelan fan belt hingga pas tetapi dan tidak terlalu kencang
Jangan sampai dibiarkan kendor karena akan berpengaruh terhadap putaran mesin dan pendistribusian jadi kurang maksimal. Selain itu juga bisa berisiko terjadi selip.
Sebaiknya rutin melakukan pengecekan kondisi fan belt setiap 10.000 kilometer sekali di bengkel resmi terdekat.
Bisa juga mengecek sendiri dengan cara menekan belt menggunakan jari tangan. Kalau sudah terasa lentur, segera bawa ke bengkel untuk diganti dengan yang baru.
2. Menggunakan pelumas khusus
Cara merawat fan belt lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan grease atau pelumas khusus untuk fan belt. Kamu bisa mendapatkannya di pasaran dengan harga di bawah Rp 100 ribu.
Metode penggunaannya mirip dengan penggunaan oli atau pelumas. Caranya, oleskan grease secukupnya pada belt. Jangan sampai berlebihan, karena kalau berlebih belt malah bisa selip.
3.Semprotkan air sabun
Kamu juga bisa memanfaatkan barang yang ada di rumah seperti air sabun. Cukup semprotkan air sabun pada belt yang berbunyi.
Perlu diingat bahwa cara ini hanya bisa dilakukan pada saat situasi yang mendesak. Penggunaan cara ini tidak bertahan lama untuk menahan kebisingan. Makanya, jika belt sudah bermasalah, lebih baik langsung bawa mobil ke bengkel saja.
Beberapa cara merawat fan belt tersebut bisa kamu terapkan agar tetap terjaga dan bekerja secara optimal. Ada baikya selalu lakukan perawatan dengan rutin ya!
Selain itu, kenali juga ciri-ciri fan belt rusak supaya kamu bisa segera melakukan tindakan preventif dan meminimalisir kerusakan mesin mobil yang lebih berat.
Hafiz mabrur
Leave a Reply