Beberin.com, Jakarta – BPKN RI menyambangi RSCM untuk melihat langsung kondisi pasien terkait kasus penyakit gagal ginjal yang diduga diakibatkan oleh obat sirup yang mengandung Etilen Glikol (GE) dan Dietilen Glikol (DEG), Rabu ( 26/10/2022).
Wakil Ketua BPKN RI, M Mufti Mubarok mengatakan “Kami ingin mengecek langsung kondisi pasien dan kondisi perlakuan rumah sakit terkait dengan penyakit gagal ginjal akut yang memang sudah di publish oleh BPKN dan sudah di respon oleh Presiden. Presiden kemudian mengintruksikan bagaimana kemudian BPOM mengambil tindakan dan kemudian pasien dilindungi terutama yang sudah meninggal dan pasien yang masih dirawat dirumah sakit yang sudah disampaikan adalah untuk dipakai BPJS, itu adalah reaksi cepat dari Pemerintah.
“Kita semua senang sekali dan tadi kami menyaksikan sendiri penanganannya. Obat yang dari Singapura itu sudah turun yang kumudian bisa disuntikan sehingga ada peningkatan kesembuhan. Kita melihat obat yang pemerintah lakukan itu juga signifikan terhadap pasien kan gitu,” terang Mufti Mubarok saat usai mengunjungi Direktur RSCM.
Menurut Mufti Mubarok untuk hari ini ada penurunan yang luar biasa dari 49 pasien sekarang tinggal 11 pasien di RSCM.
Persoalan utama menurut Mufti Mubarok yaitu ada kegelisahan masyarakat yang sekarang pusing melihat berita- berita yang simpang siur dan belum ada jawaban yang pasti baik dari Kemenkes maupun BPOM. Kami BPKN mencoba memberikan jawaban-jawaban yang kira-kira bisa menyamankan, sebagaimana UUPK Pasal 4, yaitu kenyamanan dan keamanan. Mereka juga harus ganti rugi dan Pasal 62, Pasal 63 UUPK sudah sangat kuat dan lengkap diatur disitu. Ketika pelaku usaha tidak bertanggungjawab maka harus diberlakukan pasal tersebut.
Ditanya langkah kedepan BPKN terkait kasus ini Mufti Mubarok menjelaskan bahwa kedepan BPKN RI akan melakukan, yang pertama BPKN-Ri terus mengawal pergerakan dari Kemenkes maupun BPOM, yang penting adalah konsumen harus terlindungi. Kedua adalah koordinasi antara BPKN, BPOM dan Kemenkes.
“Karena sama-sama pemerintah tentu kami satu sisi kaki kami di pemerintahan, satu sisi kami di konsumen.” Pungkasnya.
(Yuki.N)
Leave a Reply