Bantuan RTLH Tak Kunjung Datang “Aston Paham Betul Siapa Supian Suri”

Beberin.com, Kota Depok — Masyarakat dibuat malu dan kecewa dengan gaya berpolitiknya Calon Walikota (Cawalkot) Depok, Supian Suri (SS) yang dianggap murahan dengan menyebut rumah tidak layak huni (RTLH), di Cimanggis yang tidak kunjung mendapatkan bantuan di sebabkan beda pilihan politik.

Sebagai pengamat politik di Kota Depok, Agus Sutondo, biasa disapa Aston menjelaskan, bahwa dirinya mengaku paham betul siapa Supian Suri itu.

“Karena, ujug-ujug ini ada yang menyebut bantuan tak kunjung datang karena berbeda pilihan politik, terus Supian Suri datang seolah jadi bagian dari yang berbeda pilihan politik. Jadi lucu kan,” tukas Aston, Jum’at (27/9/2024).

Ia juga menceritakan, siapa Supian Suri sebenarnya. Bahwa sebelumnya, Supian Suri merupakan salah satu bagian dari suksesi pemenangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono pada pilkada lalu.

“Artinya, kalau bantuan kepada warga Cimanggis itu tak kunjung datang dari pemerintah, karena beda pilihan politik, maka SS adalah dalang dari bantuan yang tak kunjung datang itu dong,” imbuh Aston.

Ia juga mempertanyakan kinerja SS selama menjadi Sekda Kota Depok, lebih dari 3 tahun. Maka, Aston menganggap SS sebagai orang yang tidak paham tupoksinya ketika beliau masih menjabat sebagai Sekda, terutama soal kinerjanya sebagai abdi masyarakat.

Karena, RTLH sebagian besar diajukan anggota dewan. Semua pilihan politik ada dewannya. Kalau dia dari partai tertentu, tanya dewannya.

“Jadi, saat sekarang pas mau nyalon walikota bilang beda pilihan politik, terus tidak ada bantuan. Jadi, saya rasa SS sudah tertutup mata hatinya. Lagian partai pendukungnya pada percaya itu ya, apalagi saat ini sudah masuk tahapan kampanye,” papar Aston.

Aston juga ingin meluruskan perihal RTLH yang selama ini masih kurang diketahui masyarakat. Adapun RTLH selama ini diusulkan lewat anggota dewan dari semua fraksi dalam bentuk pokir.

Maka, semua masyarakat apapun pilihan politiknya bisa mengajukan usulan melalui anggota dewan dari partai politik pilihannya masing-masing. Yang harus ditanyakan bagaimana tanggung jawab anggota dewan dari partai politik yang dipilihnya.

“Dan anehnya, kalau Sekda kemudian menyalahkan karena beda politik. Kalau ada yang mencoret itu tanggung jawab Sekda sebagai ketua TAPD. Artinya yang coret daftar penerima RTLH itu ya SS sendiri,” tukas Aston.

Diketahui sebelumnya diberitakan, salah satu rumah warga di RT 05/01, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok ambruk akibat hujan deras. Rumah tidak layak huni (RTLH) disebutkan milik Rian, ambruk pada (25/9/2024) petang. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.

Sementara itu, Ketua RW setempat, Ramli mengakui perbedaan pandangan politik dirinya dengan pemerintah menjadi hambatan utama pengajuan proposal RTLH atas nama Rian terhambat.

SAID