Beberin.com, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO) akan menggelar Internasional Retail Congress dengan berkolaborasi di SIAL Interfood 2022 yang diselenggarakan di JI-EXPO Kemayoran Jakarta Pusat.
Vice Chairman APRINDO, Jimmy Gani dalam konferensi pers mengatakan Internasional Retail congress ini merupakan ajang yang kita buat di APRINDO yang terdiri dari 2 event besar. Yang pertama Hari Retail Nasional yang akan diadakan tanggal 11 November 2022 di JIExpo Kemayoran dan Asia Pasific Retail Conference and Exhibition (APRCE) yang akan diadakan tanggal 28-30 November 2022 di Hotel Ashley Jakarta.
“Hari Retail Nasional ini merupakan ajang tahunan yang kita rayakan karena 4 tahun yang lalu itu dicanangkan oleh bapak Menteri Perdagangan pada saat itu dimana hari Retail nasional ini diberikan pemerintah kepada APRINDO sebagai mandat untuk dirayakan. ini dicanangkan untuk dirayakan. Sejak itu kita sampai saat ini sudah merayakannya sebanyak tiga kali.” terang Jimmy Gani.

Ketua Umum APRINDO Roy Nicolas Mandey juga mengatakan bahwa kolaborasi dan bersinergi sangat penting agar terwujudnya slogan 77 tahun kita merdeka.
“Untuk menuju slogan 77 tahun kita merdeka yaitu ‘tumbuh lebih cepat bangkit lebih kuat’ bagaimana itu tercapai kalau tidak kolaborasi dan bersinergi. Nah untuk itu Hari Retail Nasional kita bersama-sama dengan SAIL InterFood kita melakukan sinergi dan kolaborasi.” kata Roy N. Mandey.
Jelas Roy N. Mandey bahwa dunia perdagangan ada 3 sektor yang berjalan di dalam dunia perdagangan kita yakni, Sektor Hulu ( Produsen), sektor antara ( Transportasi), dan Sektor Hilir (Retail Modern, Pasar Rakyat, Pasar Online.
Menurut Roy N. Mandey sektor hulu perlu ditingkatkan karena berhubungan dengan Purchasing Managers Index
(PMI) kita. PMI kita setelah pandemi 2021 berada diantara angka 51 dan 52 diatas moderat diatas angka 50 artinya PMI kita berkontraksi dan berakselerasi. Karena produk hilirnya bisa menyerap sektor hulu yaitu konsumen Indonesia. Jadi sangat berhubungan sektor hulu dengan sektor hilir tidak bisa berdiri sendiri.
Terkait dengan kondisi pengusaha Retail kita saat ini Roy N. Mandey menjelaskan bahwa kondisi paska pandemi dan sekarang masuk level 1 kondisi pengusaha kita di tahun 2022 ini masih ditahap mulai recovery artinya kita baru lepas dari masalah PPKM yang menjerat kita otomatis tergerus dan sekarang sudah mulai longgar karena seluruh Indonesia sekarang level 1.
“Kita sekarang belum recovery karena tingkat kita sekarang masih jalan ke tahap 60 persen kalo sudah 100 persen baru kita sudah recovery,” terang Roy N. Mandey.
Roy N Mandey juga menjelaskan bahwa Pertumbuhan ekonomi kita meningkat di kuartal ke dua dari 5,44 naik menjadi 5,72 jadi otomatis ada pembelanjaan dari masyarakat. Salah satu indikator lagi dari Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Indonesia itu berkisar 11-12 persen sekarang menjadi 8 persen artinya ada penarikan uang.”
Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan RI, Septo Soepriyatno, S.T., M.S.E. mengatakan “event ini merupakan event yang sangat baik, dimana dimasa pandemi sektor Retail sangat terpuruk bahkan sampai minus 3, tetapi APRINDO terus berusaha mendorong kembali walaupun dengan penerapan protokol yang sangat ketat dan syukur Alhamdulillah kita bisa sesuai slogan tumbuh lebih cepat bangkit lebih kuat.”
(Yuki N)
Leave a Reply