AMI Awards 2024 Dukung Ekosistem Musik dan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Beberin.com, Jakarta – Ketua Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI), Candra Darusman, mengungkapkan bahwa AMI Awards ke-27 tidak hanya menjadi ajang penghargaan bagi musisi, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendukung ekosistem musik dan ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.

 

Selama 27 tahun, AMI Awards telah memberikan apresiasi kepada lebih dari 62 kategori musik. Ini menunjukkan betapa kayanya budaya musik Indonesia yang perlu kita jaga dan kembangkan. Musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari identitas budaya bangsa,” kata Candra dalam sambutannya pada konferensi pers AMI Awards di Gedung A, Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin

 

Candra menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan yang kembali terjalin tahun ini, yang tidak hanya mendukung musisi, tetapi juga memberikan perhatian pada sektor ekonomi kreatif, seperti UMKM yang bergerak di bidang musik tradisional

 

“Kami ingin musik tradisi seperti sasando, angklung, dan suling bambu mendapatkan perhatian lebih. Melalui portal AMI Tradisi, produk-produk ini kami perkenalkan ke dunia, sehingga bukan hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membuka peluang pasar internasional. Dengan begitu, para pelaku seni tradisional, termasuk UMKM, dapat hidup lebih sejahtera,” ungkapnya.

 

AMI Awards juga disebut tidak melupakan kontribusi musisi senior yang telah berjasa dalam membangun fondasi musik Indonesia, dengan memberikan penghargaan khusus kepada mereka yang telah berjuang di awal perkembangan musik nasional sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi yang diberikan.

 

Selain itu, AMI Awards 2024 mencerminkan transformasi industri musik, baik melalui teknologi digital maupun keberagaman genre musik, dan pertumbuhan itu memberikan peluang besar, terutama bagi generasi muda dan UMKM, untuk berkembang di industri musik.

 

Dalam upaya memperluas jangkauan, AMI Awards juga merintis kerja sama dengan penghargaan musik di Jepang untuk memperkenalkan musik Indonesia ke pasar internasional.

 

Selain itu juga Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyoroti pertumbuhan industri musik Indonesia yang terus bertransformasi, terutama dengan adaptasi terhadap era digital.

 

“Salah satu juga tonggak penting dalam perjalanan ini adalah transformasi dari rilisan fisik ke platform digital yang mulai populer, mungkin sejak tahun 2017 bahkan sebelumnya dan di tahun 2022 lalu sektor streaming musik digital bahkan sudah menyebabkan 90,6 persen dari total pendapatan musik di Indonesia,” kata Fadli Zon dalam sambutannya pada konferensi pers Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards di Gedung Kementerian Kebudayaan..

 

Selain itu, Fadli juga menggarisbawahi bahwa musik harus menjadi bagian dari ‘binding power’ atau kekuatan yang mengikat identitas bangsa, sehingga generasi baru musisi membawa energi segar dan inovasi, menjadikan musik relevan dengan zaman, tanpa kehilangan akar budayanya.

 

Lebih lanjut, Menkebud juga mengapresiasi besar perkembangan musik di Indonesia, khususnya dalam gelaran Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-27, sebagai apresiasi bagi para insan musik yang tahun ini siap digelar dengan mengusung tema Musik Generasi Baru pada 4 Desember mendatang.

 

Dengan mengusung tema “Musik Generasi Baru”, Menkebud Fadli Zon menilainya sebagai penanda semangat inovasi dan keberagaman, sekaligus merayakan kontribusi generasi muda musisi dalam membawa energi segar ke industri musik Indonesia.

 

Penambahan kategori baru, seperti Dangdut Elektro, Koplo, Jazz Alternatif, hingga Scoring Film, disambut positif oleh Menkebud sebagai bukti bahwa musik Indonesia terus mengeksplorasi berbagai genre dan menciptakan karya inovatif. Tandas nya hafiz mabrur