Beberin.com, Jakarta – Asita Jakarta Travel Mart (AJTM) 2022 resmi di buka oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan secara virtual di acara Welcome Dinner AJTM yang berlangsung di Hotel Swiss Belinn Kemayoran, hari Rabu 28 September hingga Jumat 30 September 2022. Event yang keenam kalinya ini mengangkat tema “Pariwisata Jakarta dengan Fokus Wisata Bahari, Kepulauan Seribu”.
Anies Baswedan dalam sambutannya secara virtual menyampaikan pariwisata merupakan sektor yang bisa menunjang pemasukan daerah dan pemasukan negara dengan cepat. Karena itu harus dikembangkan dan pengembangannya harus konsisten dan menggunakan standart yang tinggi, sehingga bisa menarik wisatawan domestik, internasional bukan hanya berlibur di Jakarta tetapi kemudian kembali lagi ke Jakarta.
Menurut Anis Baswedan kota ini punya ratusan obyek wisata yang menarik yang sangat potensial dan salah satunya wisata bahari, Kepulauan Seribu merupakan destinasi wisata unggulan di Jakarta, destinasi tersebut telah dinobatkan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Taman Nasional ini punya berbagai jenis terumbu karang perairan, selain itu masyarakat setempat punya kesadaran wisata, pemandangan laut dengan terumbu karang yang indah, punya biota laut yang sangat unik. Wisatawan bisa memancing, menyelam dan berselancar juga.
“Semoga kegiatan AJTM ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi bapak dan ibu yang punya kegiatan pariwisata di Jakarta. Sekali lagi, selamat berkegiatan semoga AJTM 2022 ini berjalan dengan baik dan sukses,”ujar Anies mengakhiri sambutannya dalam pembukaan AJTM 2022.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf)DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan acara AJTM ini juga bertepatan dengan Hari Wisata Internasional, The World Tourism Day tanggal 27 September kemarin.

Lanjut Andhika Permata, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengadakan walking tour dalam memperingati Hari Pariwisata Internasional. Kegiatan yang mengangkat tema “Rethingking Tourism” ini bertujuan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Jakarta.
“Kami akan mempersiapkan teman-teman untuk walking tour mekanismenya kami open course, kami bekerja sama dengan Jakarta good guide sebagai pemandu wisata untuk teman-teman bisa merasakan ikon-ikon barunya kota Jakarta, kita punya kota tua yang kemarin dibuka, punya pedestrian di Thamrin Sudirman, punya jembatan penyeberangan orang dan sepeda dan lainnya. Prinsipnya, kami mendukung penuh acara AJTM 2022,” pungkasnya
Sementara itu, Ketua DPD Asita DKI Jakarta, Hasiyanna S Ashadi mengatakan hari ini menjadi hari yang lebih baik karena sejak dua tahun di landa pandemi yang telah menghancurkan pilar-pilar bisnis perjalanan wisata. Hari ini bersama –sama mulai bangkit, menyatukan kembali semangat dan berbagi berita baik perihal upaya baik yang bisa dikembangkan, memperbaharui jejaring, nambah jejaring bisnis baru , berkolaborasi menyiapkan layanan prima paska pandemi dan usaha apa yang menjadikan peluang dimasa mendatang,
AJTM kali ini diikuti sebanyak 58 perusahaan terkait pariwisata, terdiri BPW/APW, dinas pariwisata, hotel, obyek wisata, transportasi darat, udara, laut, platform, restoran, toko oleh-oleh, cruises dan airland resort. Dan sekitar 120 Buyer dari Jakarta dan daerah lain.
“Seller dan buyer akan bernegoisasi besok dari pagi jam 09.00 hingga 15.30 secara round robin, setiap kali berpindah dan bertemu di masing-masing meja. Dan satu setengah jam terakhir bebas memilih seller untuk meneruskan negoisasinya,” sebutnya
Diharapkan besok semua peserta telah mendapatkan partner serius memperbanyak bisnis di bulan-bulan kedepan, optimis menyiapkan produk baru, paket dengan harga menarik dan kesepakatan administrasi yang saling menguntungkan secara jangka pendek atau setidaknya setahun kedepan.
Asita DKI Jakarta bersama anggotanya tetap meyakini dengan biro perjalanan wisata (BPW) yang bertransformasi mengikuti zaman maka bisnis BPW tetap berjalan.
“Karena pelayanan kami melampaui layanan digital, layanan sekedar perantara, atau bertransaksi. Tugas BPW sejatinya adalah memastikan bahwa wisatawan mendapatkan pelayanan terbaik sejak ingin pergi, memilih, mendapatkan informasi terkini, menikmati perjalanannya benar-benar berlibur secara total, memastikan rangkaian perjalanan dengan mulus tidak ada halangan, membantu bila masalah timbul, sampai kembali ke rumahnya dengan selamat dan puas” kata Hasiyanna S Ashadi.
Hasiyanna menjelaskan BPW itu ibarat Chef, ahli memasak yang piawai, mencampur komponen perjalanan terbaik satu tujuan. Dan tidak berpikir-pikir lagi next time kemana lagi yah? Bagi mitra kerja, BPW berada di garis depan untuk mencari dan mendapatkan tamu/wisatawan untuk dilayani bersama.
“Kami mengikuti event di dalam dan luar negeri, sales call di banyak kota dan negara, bertemu partner dan BPW atau tour operator dari negara lain. Kami menjual pariwisata yang indah ini, Indonesia tidak terbatas satu provinsi / satu daerah saja. Meyakinkan tamu bahwa komponen-komponen wisata sesuai standar yang berlaku, memuluskan administrasi ke komponen-komponen wisata, membantu masalah yang timbul baik di tempat wisata ataupun tidak. Dan BPW mengeluarkan biaya sendiri,” ungkapnya memotivasi para peserta BPW atau APW yang hadir.
“Kami juga berterima kasih kepada disparekraf DKI Jakarta atas dukungan penuh dan kerja sama yang erat dalam jamuan makan malam yang nikmat dan rileks ini. Mari kita sukseskan AJTM besok dari kita untuk kita,”tandasnya.
Rute walking Tour
Adapun rute yang ditawarkan pada kegiatan walking tour, yaitu:
– Rute 1: Gereja Katedral – Masjid Istiqlal – Ragusa – Mahkamah Agung – Istana Merdeka – Taman Pandang Istana – Mahkamah Konstitusi – Museum Nasional.
– Rute 2: Balaikota – Jakarta Smart City – Perpustakaan Nasional – Patung Thamrin – Patung Arjuna Wijaya – Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Kementrian Pertahanan – Museum Nasional
Sebagai informasi, Walking Tour merupakan kegiatan menikmati Kota Jakarta melalui cara yang berbeda, unik, dan menyenangkan untuk menikmati urban tourism. Jakarta saat ini sedang gencar mempromosikan Urban Tourism.
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia atau UNWTO, Urban Tourism adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berlangsung di ruang perkotaan yang dicirikan oleh ekonomi berbasis non-pertanian seperti administrasi, manufaktur, perdagangan dan jasa, dengan menjadi titik simpul transportasi.
(Yuki N)
Leave a Reply